Selasa, 17 Desember 2013

EXPERIMENT II



PERCOBAAN  II
(EXPERIMENT II)
PENENTUAN KANDUNGAN AIR DAN ENDAPAN SEDIMEN (BS&W)
(BASE SEDIMENT AND WATER DETERMINATION)
                                                                                          
2.1.   Tujuan Percobaan
Untuk menentukan kadar air dan endapan dari crude oil dengan menggunakan BS&W centrifuge

2.2.   Teori Dasar
Dalam suatu proses produksi, air dan padatan – padatan yang terbawa atau ikut terproduksi bersama minyak, harus dipisahkan. Air yang terproduksi dapat menganggu proses prefinary. Sedangkan padatan yang ikut terproduksi biasanya adalah pasir dan serpih, itu dapat mengganggu alat produksi. Hal ini disebabkan oleh karena batuan yang unconsolidated dan porous. Butir– butir ini sedemikian kecilnya sehingga dapat lolos dari saringan dan mengendap di bawah sumur.
Untuk pemisahan zat-zat padat dari minyak berat misalnya, dapat dilakukan dengan centrifuge karena jenis minyak berat penguapannya rendah atau kecil sehingga fraksi minyak yang hilang kecil atau sedikit.
Pemisahan minyak dari air dan padatan pada waktu produksi mempunyai maksud tertentu:
1.      Mencegah Korosi.
2.      Mencegah Erosi.
3.      Mencegah terbentuknya scale.
Ada dua macam centrifuge yang digunakan dalam industri perminyakan yaitu shaples super centrifuge dan De laval separator. Penggunaan alat ini terutama untuk ekstrasi padatan-padatan dalam minyak, di kilang. Alat ini juga digunakan untuk emulsi minyak.
Dengan metode centrifuge ini, air yang densitasnya lebih besar atau lebih tinggi berada di atas sedangkan minyak yang densitasnya lebih rendah berada di bawahnya,pasir dan padatan lainnya cenderung untuk mengikuti air walaupun padatan yang lebih besar akan tertinggal dalam centrifuge.
Centrifuge ini mempunyai kelebihan antara lain :
a. Waktu yang diperlukan untuk memisahkan air dan minyak serta endapan lain lebih singkat dari pada Dean And Stark method.
b.Pemindahan alat sangat mudah dilakukan.
c. Penguapan yang terjadi sangat kecil karena yang dipakai adalah sistem tertutup.
d. Metode yang dipakai ini sangat fleksibel di dalam penggunaan produksi yang berubah hanya dengan mengurangi dan menambah unitnya.

2.3.   Alat dan Bahan
2.3.1 Alat
·      Centrifuge tube 100 ml   :          4 unit
·      Gelas Kimia 50 ml         :           1 unit
·      Gelas Ukur 100 ml         :           3 unit
·      Pipet Tetes                     :            2 unit
·      BS&W Machine              :           1 unit
·      Corong                           :            2 unit

2.3.2 Bahan
·      Sampel minyak 1 (crude oil 1)
·      Sampel minyak 2 (crude oil 2)
·      Toluena
·      Demulsifier



2.4.   Prosedur Percobaan
1.      Ambil sampel minyak 100 ml.
2.      Masukkan ke centrifuge tube I sebanyak 50 ml dan centrifuge tube II sebanyak 50 ml.
3.      Masukkan toluene sebanyak 50 ml untuk centrifuge tube I dan 50 ml untuk centrifuge tube II.
4.      Karena bahan yang digunakan heavy oil  maka salah satu centrifuge diberi F.46 sebanyak 3 tetes.
5.      Kocok kedua sampel hingga homogen.
6.      Masukkan sampel secara berpasangan kedalam corousel yang disesuaikan dengan bentuk tabung.
7.      Mengatur timer dalam 10 menit serta setting temperature sesuai dengan kekentalan minyak,karena yang dipakai heavy oil maka setting temperature diatas .
8.      Setting kecepatan putaran 1500-2000 RPM.
9.      Setelah timer berhenti,menunggu beberapa saat sampai putaran centrifuge berhenti.
10.  Mengambil centrifuge tube dan membaca BS  W dalam persen.

2.5.   Hasil Pengamatan
Tabel 2.1.Hasil pengamatan penentuan kandungan air dan endapan sedimen (BS&W)
No.
Faktor
Centrifuge
Tube I
Tube II
1.
Komposisi
Crude oil(heavy oil) 50 ml
Toluena 50 ml
F.46(3 tetes)
Crude oil(heavy oil)
Toluena 50 ml
2.
Zat Aditif
F.46
-
3.
Endapan Sedimen
4.
Droplet
-
ada
5.
Water Cut (%)
6.
Oil Cut (%)

Keterangan      :
·   Pada tube I kita menggunakan zat aditif berupa F.46 yang memiliki fungsi untuk memisahkan air dari minyak secara sempurna.alasan kita menambahkan F.46 karena sampel yang digunakan adalah heavy oil dan menggunakan temperature
·      Pada tube II kita tidak menambahkan F.46 karena kita melakukan perbandingan,pada tube II kita memperoleh dropplet yang membuat oil cut semakin tinggi,namun masih dilakukan pemisahan lanjutan.

2.6.Kesimpulan
 Kesimpulan dari percobaan ini adalah bahwa jika sampelnya heavy oil maka cairan pemecahnya adalah F.46.karena F.46 mampu berkerja diatas 60 C atau 140 F Dan jika sampelnya light oil maka cairan pemecahnya adalah demulsifier.karena demulsifier mampu berkerja dibawah 60 C atau 140 F .

 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar